semua berita online


SEMUA BERITA ONLINE: KAMI MEYEDIAKAN BERITA-BERITA TERUPDATE SEPERTI KRIMINAL-POLITIK-OLAHRAGA DAN SOSIAL MEDIA DI TAHUN INI

Survei SPIN: Di Jawa Barat Prabowo Masih Unggul Dari Jokowi

Survei SPIN: Di Jawa Barat Prabowo Masih Unggul Dari Jokowi
iniberitaharian - Lembaga Survei dan poling Indonesia (SPIN) menggelar survei mengenai tingkat keterpilihan calon presiden di Jawa Barat.

Berdasarkan survei yang digelar pada 5-10 Juni 2018 tersebut Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto masih mengungguli Joko Widodo di Jawa Barat.

“Jika terjadi ‘dejavu Pilpres 2014’ di 2019 alias remacth head to head el classico antara Prabowo vs Jokowi, maka Prabowo Subianto juga masih memimpin perolehan suara di Jawa Barat," kata Direktur Survey & Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara, di Jakarta, Rabu (13/6/2018).

Adapun elektabilitas Prabowo di Jabar berdasarkan survei mencapai 45,3 persen. 
Sementara Jokowi mendapat 40,9% dan yang menjawab tidak tahu 13,8%.

Menurut Igor, saat responden ditanya jika Pilpres 2019 di gelar hari ini, maka Prabowo mendapat 37,1% suara, Jokowi meraih suara 30,5%, Gatot Nurmantyo 4,2% Agus Harimurti Yudhoyono 3.3%, Anies Baswedan 2,1% , Hary Tanoesoedibjo 1,9%, Amin Rais 1,1% , Rizal Ramli 0,7%, dan yang menjawab tidak tahu sebesar 19,1%.

"Tidak ada pergeseran di Provinsi Jawa Barat. Tanah Pasundan itu tetap akan menjadi lumbung suara bagi Prabowo, saat maju kembali melawan incumben Presiden Jokowi di Pilpres 2019," katanya.

Igor menambahkan, kemenangan Prabowo atas Jokowi juga terjadi saat Pilpres 2014 lalu, dengan perolehan suara 14.167.381 (59,78%) diatas Jokowi dengan raihan 9.530.315 suara (40,22%).

Prabowo menang di mayoritas kabupaten dan kota di Jabar.

"Jokowi hanya menang atas Prabowo di Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon. Di sisa kabupaten lainnya Prabowo masih unggul atas Jokowi," kata Igor.


Igor mengatakan Pilkada Jabar dinilai penting karena provinsi ini menyumbang hampir 20 % pemilih nasional.

Selain itu, voters di Jawa Barat dianggap berpengaruh terhadap perolehan suara nasional dalam pemilu serentak 2019.

Setidaknya ada tiga faktor penting sebab masih unggulnya Prabowo atas Jokowi di Jawa Barat.

Pertama, faktor ketokohan Ahmad Heryawan (Aher), Gubernur dua periode Jabar yang namanya digadang menjadi salah satu cawapres kuat Prabowo dari PKS. 

Aher terasosiasi kuat dengan figur Prabowo, karena sampai sekarang di level politik nasional, PKS merupakan barisan dari “partai oposisi” bersama Gerindra yang dipimpin Prabowo.

Kontroversi penunjukan kaos ganti presiden oleh pasangan Asyik saat acara debat Cagub Jabar juga memperkuat persepsi tersebut.

Kedua, demontration effect politik kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. 

Pasangan yang diusung Prabowo di Pilkada DKI Jakarta 2017 ini menguatkan dan memantapkan pilihan warga Jabar terhadap mantan Danjen Kopassus ini.

Igor mengatakan Jabar adalah daerah yang sangat penting dalam sejarah kompetisi dan kontestasi politik di Indonesia dan dikenal sebagai basisnya pemilih Islam.

Apalagi keberadaan sebagian wilayah Jabar yang secara geografis berdekatan dengan Jakarta signifikan mempengaruhi peta politik di Jabar.

"Ketiga, pembanguan infrastruktur yang dilakukan oleh Presiden Jokowi memang nyata, namun perguliran isu tenaga kerja asing di Cimahi, Banten, Bogor, Bekasi ikut berpengaruh" kata Igor.

Selain itu, masih mangkraknya proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung masih menyisakan kekhawatiran sebagian besar warga Jabar saat ini.

Survei SPIN ini dilaksanakan pada 5-10 Juni 2018 dengan responden 1.200 dan memakai teknik multistage random sampling. Margin of error 3% dan tingkat kepercayaan 95%.

Wawancara dilakukan melalui tatap muka langsung dengan bantuan kuisioner.

Uji kualitas dilakukan melalui spot check dengan mengambil 20 % dari total sample.