thisberita - Paus sperma sepanjang sekitar 10 meter dan berbobot 10 ton yang terdampar di wilayah pantai di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, akhirnya dikubur. Paus ini dikubur menggunakan alat berat.
"Melaporkan kembali bahwa respons cepat BPSPL Denpasar, penanganan paus yang mati telah selesai, yaitu dengan cara dikubur," kata Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Suko Wardono, saat dihubungi detikcom lewat telepon, Kamis (29/3/2018) malam.
Suko menjelaskan penguburan paus sperma ini dilakukan bersama-sama dengan tim dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Kamtibmas Polsek Jerowaru, serta perangkat Desa Kwang Rundun. Penguburan bangkai paus sperma ini dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menurut Suko, awalnya ada sejumlah opsi penanganan bangkai paus sperma ini, di antaranya dibakar atau ditenggelamkan di laut. Namun opsi penguburan akhirnya dipilih karena lebih memungkinkan melihat situasi dan kondisi di lokasi.
Penguburan paus sperma yang mati terdampar ini dilakukan dengan bantuan alat berat ekskavator yang disewa oleh BPSPL Denpasar. Penguburan baru selesai malam hari karena ekskavator yang disewa sempat bermasalah.
"Ekskavator yang disewa sempat mengalami kendala hidrolik, sehingga baru dapat sampai ke pantai pukul 18.05 dan alhamdulillah penguburan diselesaikan pada pukul 19.20. Tim BPSPL Denpasar yang diturunkan ke lapangan adalah dari wilayah kerja NTB, yaitu Lalu Adrajatun dan Nurhamdani," ucapnya.
Paus sperma ini ditemukan nelayan mati terdampar di wilayah Pantai Tabuan, Batu Dagong, Desa Kuang Rundun, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, NTB, pada Rabu (28/3). Paus ini diperkirakan sudah mati empat hari sebelum kemudian ditemukan nelayan terdampar di pantai.
(bar/jor)