iniberitaharian - H, ayah RJ (sebelumnya ditulis S), meminta maaf atas video viral putranya yang mengancam akan menembak Presiden Jokowi dan menyebutnya gila. H mengatakan anaknya tidak bermaksud menghina presiden.
"Saya sebagai orang tua daripada RJ mengakui kenakalan daripada anak kami yang baru berusia 16 tahun. Tidak ada niatan untuk menghina Bapak Presiden Jokowi ataupun menghujat Bapak Presiden Jokowi ataupun membenci Bapak Presiden Jokowi," kata H dalam rekaman video yang
Menurut H, perkataan anaknya di dalam rekaman video itu murni kenakalan remaja. Motifnya pun hanya dilatarbelakangi keisengan.
"Kenakalan anak kami ini semata-mata untuk menguji kemampuan pihak kepolisian dan kejadian ini sudah berlangsung sejak 3 bulan lalu," katanya.
H kembali meminta maaf atas video viral itu. Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi anak dan keluarganya.
"Pada kesempatan ini, saya selaku orang tua mohon maaf kepada Bapak Presiden Jokowi atas kejadian ini dan seluruh masyarakat Indonesia untuk memaafkan kami sekeluarga dan kenakalan anak kami ini ke depan menjadi pembelajaran bagi kami selaku orang tua untuk lebih mengawasi dan mendidik anak kami. Terima kasih dan kami mohon maaf sekali lagi kepada Bapak Presiden Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia," jelasnya.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry R Siagian membenarkan sosok dalam rekaman video permintaan maaf itu adalah RJ dan ayahnya. "Iya itu benar, tapi saya nggak tahu video (permintaan maaf) itu diambil di mana," ucap Jerry.
RJ sebelumnya diamankan polisi di rumahnya di kawasan Jakarta Barat setelah videonya ketika mengumpat Jokowi jadi viral di media sosial. Kepada polisi, RJ mengaku tidak ada niat menghina ataupun mengancam Jokowi.